Assalamualaikum
Recently baru sahaja menghabiskan satu buku yang sangatlah power -Dalam Dakapan Ukhuwah. Power sebab kena guna full concentration nak baca supaya point-point atau cerita-cerita yang diutarakan oleh penulis sentiasa bergema-gema di dalam otak dan hati. Supaya dapat kita menterjemahkannya menjadi amal.
Supaya sentiasa terbuai mahupun tersemangat dalam kata-kata yang memberi sinar ini.
Di sini suatu puisi yang amat menyentuh jiwa. Sungguh aku teringat pada ukhti-ukhti yang selalu menyelit semangat di mana sahaja setiap masa. Aku rindu zaman itu.
di satu lepas maghrib aku rindu
pada saudara terkasihku
kukirim pesan kepadanya
“akhi, adakah tersisa kata untukku hari ini?”
dia menjawab, “doakan aku akh..”
kujawab, “selalu akhi, insya Allah. Adakah kau pun mendoakan kami?”
“insya Allah,” jawabnya lagi.
aku tersadar telah melupakan sesuatu.
lalu bertanya lagi.
“adakah pinta khususmu,
yang kau ingin kami memohonkannya pada Allah untukmu?”
agak lama ia menjawab tanya kali ini.
lalu setelah isya tertunaikan..
“lembutkan hatiku. ampuni dosaku. perbaiki amalku.
aku merasa hati ni keras. Keras sekali.”
malam kian larut
menjelang istrahatku, sekaligus
mungkin juga saat ia sedang sibuk-sibuknya
aku mengatakan sesuatu
yang lebih tepat ditelunjukkan pada diriku
“ketika Sa’d ibn Abi Waqqash minta didoakan agar doanya
mustajabah, Rasulullah bersabda kepadanya, “bantulah aku hai Sa’d, dengan memperbaiki makananmu!’
“ketika seorang sahabat lain minta didoakan agar bisa
membersamai sang Nabi di surga, beliau bersabda kepadanya,
‘bantulah aku dengan memperbanyak sujud!’
“akhi sayang, doa kami jauh sekali bobotnya daripada doa Sang Nabi.
Hingga jika beliau saja meminta agar para sahabat-sahabat yang
didoakan membantu doanya dengan ikhtiar mereka, maka
harapan kami akan ikhtiar Antum yang berlipat-lipat akhii…”
“iya kan akhi?”
dengan gerimis, lalu kuhayati firman Allah yang kusampaikan padanya
“beramallah – berikhtiarlah, maka Allah , Rasul, dan orang beriman akan melihat amal kalian.”
“teriring doa kami selalu, semangat akhi!”
(Salim A. Fillah, dalam buku “Dalam Dekapan UKHUWAH”)
No comments:
Post a Comment